Type something and hit enter

By On
advertise here
Burung cucak hijau adalah burung kicau yng kepopulerannya Amat luas di Indonesia ini. ramai sekali kicau mania yng menggemari burung hijau satu ini, berkat tidak sedikit kelebihan yng dimilikinya, mulai dari keindahan postur, warna, dan bunyi menjadikan daya tarik tersendiri.
Nah, tidak jarang juga yng mengembangkan cucak hijau supaya terus ada dan hasil nya benar-benar tidak jelek alias bagus dan mempunyai kualitas, tentunya Perlu lakukan yang dengannya tatacara penjodohan yng tepat juga. Di sini kami akan membagikan berita lengkap mengenai cara menjodohkan cucak hijau yang dengannya 3 system, diantaranya adalah system tempel sangkar, system sangkar bersekat, dan system karamba.
pasangan cucak hijau
Berikut analisis masing-masing system yng mampu kamu pelajari bagi atau bisa juga dikatakan untuk mewujudkan hasil cucak hijau yng tidak jelek alias bagus dan berhasil.
A. Sistem Tempel Sangkar
Proses menjodohkan burung cucak hijau bisa di lakukan yang dengannya beberapa tatacara, di antaranya yang dengannya system temple sangkar. Temple sangkar adalah system penjodohan cucak hijau yng paling gampang di lakukan. Tatacaranya cukup simpel, yaitu yang dengannya menempelkan sangkar cucak hijau jantan yang dengannya betina dalam waktu 4-7 hari ke depan (bergantung dari tingkat birahi pasangan cucak hijau yng dijodohkan). Akan tetapi, walaupun system penjodohan ini tergolong paling gampang, namun dalam prktiknya, tidak sedikit di antara pembudidaya yng gagal menjodohkan cucak hijaunya.
Alasan kegagalan yang telah di sebutkan kebanykan penyebabnya yaitu rasa tak sabra para pembudidaya dalam menjodohkan cucak hijau. Orang-orang menginginkan agar bisa cucak hijau cepat bereproduksi tanpa memperhatikan tingkat birahi pasangan yng orang-orang jodohkan. Tanpa menunggu waktu yng cukup, orang-orang segera memasukkan cucak hijau jantan ke dalam sangkar cucak hijau betina. Akibatnya, dua cucak hijau yng berbeda jenis kelamin itu saling berkejaran dan bertengkar. Pertengkaran ini tentu Amat membahayakan bagi keduanya, lantaran tidak jarang memicu luka cukup serius di tubuh keduanya.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, kamu butuh berhati-hati dalam proses menjodohkan cucak hijau yang dengannya system temple sangkar. Jangan terlalu berhasrat bagi atau bisa juga dikatakan untuk membuat cucak hijau cepat-cepat bereproduksi tanpa menunggu waktu yng tepat. Ketahuilah bahwasanya kunci berhasil menjodohkan cucak hijau terdapat atau terletak pada keseimbangan tingkat birahi pasangan cucak hijau yng dijodohkan. Andai tingkat birahi telah sama-sama seimbang maka proses menjodohkan cucak hijau pasti akan berjalan mulus.
Didasari pengamatan selama ini, system temple sangkar adalah system penjodohan cucak hijau yng paling tidak sedikit dipakai oleh pembudidaya di beberapa daerah. System penjodohan cucak hijau ini selain dikenal praktis, pula relative aman dari resiko terjadinya luka-luka pada satu dari sekian banyaknya ataupun kedua pasangan yng tengah dijodohkan. Tentu saja, bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghindari terjadinya luka-luka semisal itu, pembudidaya Perlu menyetel birahi pasangan cucak hijau yng tengah dijodohkan, sampai-sampai keduanya berada pada tingkat birahi yng percis sebelum nantinya disatukan di dalam sangkar khusus budi daya.
Yang akan di sajikan kali ini beberapa cara berhasil menjodohkan cucak hijau yang dengannya system temple sangkar.
1. Pisahkan antara cucak hijau jantan dan betina yng akan dijodohkan di dalam ruangan tersendiri yng sekiranya berjauhan dan tak mampu mendengar suara-suara kicauan ataupun panggilan dari kedua cucak hijau yang telah di sebutkan.
2. Kenali tanda-tanda siap kawin dari kedua cucak hijau beda jenis kelamin yang telah di sebutkan. Ciri-tanda siap kawin bagi atau bisa juga dikatakan untuk cucak hijau jantan merupakan sayapnya lebih menurun dan Suka berkicau yang dengannya bunyi keras. Sementara, tanda-tanda siap kawin bagi atau bisa juga dikatakan untuk cucak hijau betina merupakan Suka mengumpulkan serabut-serabut halus bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibawa ke dalam box sarang dan membuat sarang. andai kedua cucak hijau telah menunjukan tanda-tanda semisal ini, berguna keduanya telah siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijodohkan dan dikawinkan.
3. Dekatkan (dalam jarak 1/½eter) sangkar cucak hijau jantan yang dengannya betina mulai dari pagi hingga sore hari, lantas pada malam harinya dipisah dalam ruangan sendiri-sendiri. Lakukan hari ini 2-3 hari yang dengannya mengamati tingkah laku kedua cucak hijau yang telah di sebutkan.
4. Dekatkan (dalam jarak ¼ meteratau tidak lebih) sangkar cucak hijau jantan yang dengannya betina mulai dari pagi hingga malam hari. Lakukan hal ini 2-3 hari yang dengannya tetap mengamati tingkah laku kedua cucak hijau yang telah di sebutkan.
5. Keesokan harinya, sesudah diberikan jangkrik sesuai setelannya, masukkan cucak hijau jantan ke dalam sangkar cucak hijau betina, lantas amati tingkah laku keduanya. Umumnya, akan berlangsung percekcokan-percekcokan kecil antara kedua cucak hijau yang telah di sebutkan. Biarkan saja hal ini berlangsung sambal kamu Perlu mengamati tingkah laku keduanya. Tidak berapa lama, umumnya cucak hijau jantan akan segera naik mengawini cucak hijau betina.
B. Sistem Sangkar Bersekat
Proses menjodohkan cucak hijau pula bisa di lakukan yang dengannya system sangkar bersekat. Sangkar bersekat merupakan sangkar yng dirancang khusus bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjodohkan burung, di mana di tengah-tengah sangkar dibuat sekat yng mampu dipasang dan dilepas yang dengannya gampang. Menjodohkan cucak hijau yang dengannya tatacara ini tergolong Amat simpel dan praktis. Pasalnya, para pembudidaya lebih gampang melakukan penjodohan. Para pembudidaya tak butuh memasukkan cucak hijau jantan ke dalam sangkar cucak hijau betina ataupun sebaliknya, namun cuma tinggal mengambil sekat yng berada di tengah-tengah sangkar sampai-sampai kedua cucak hijau telah mampu bercampur di dalam satu sangkar.
Kebanykan pembudidaya meyakini bahwasanya menjodohkan cucak hijau yang dengannya sitem sangkar bersekat bisa membuahkan hasil yng memuaskan. Namun, dalam menerapkan system penjodohan ini, kamu tetap Perlu memastikan keseimbangan tingkat birahi antara pasangan cucak hijau yng dijodohkan. Jangan sekali-kali kamu menjodohkan cucak hijau jantan yng dalam kondisi over birahi, lantaran akan menabrak-nabrak sekat pembatas yng berada di sedang sangkar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mampu mengawini cucak hijau betina. Akibatnya, cucak hijau jantan akan terluka pada bagian paruhnya lantaran di kenai sekat pembatas. Sementara itu, cucak hijau betina pula terasa terancam semisal akan dilukai oleh cucak hijau jantan.
Yang akan di sajikan kali ini tips-tips berhasil menjodohkan cucak hijau yang dengannya system sangkar berikut.
1. Pastikan bahwasanya cucak hijau jantan dan betina berada pada tingkat birahi yng seimbang. Andaikan keduanya masih berada pada tingkat birahi rendah, segera tingkatkan birahi orang-orang yang dengannya tidak sedikit memberikan pakan tambahan berupa jangkrik. Sebaliknya, andaikan keduanya berada pada tingkat birahi berlebihan (over birahi), segera turunkan birahi orang-orang yang dengannya mengurangi pemberian pakan jangkrik dan memandikan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari.
2. Andai cucak jijau jantan dan betina dirasa telah berada pada tingkat birahi seimbang, masukkan keduanya di dalam sangkar bersekat secara bersamaan. Akan tetapi, sebelumnya, pastikan berlebi dahulu bahwasanya penyekat telah terpasang yang dengannya benar di tengah-tengah sangkar. Hal ini dimaksudkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk mencegah pertengkaran di antara keduanya akibat belum terpasangnya penyekat di sedang sangkar.
3. Amati reaksi kedua cucak hijau yng telah berada di dalam sangkar bersekat itu; apakah menunjukan sikap tenang dan saling berpandangan ataupun sebaliknya saling menabrak penyekat. Andai menunjukan sikap tenang dan saling berpandangan, biarkan saja kedua cucak hijau itu. Namun, andai orang-orang saling menabrak penyekat, segera ambil kedua cucak hijau itu dan masukkan kembali ke dalam sangkar masing-masing. Sikap saling menabrak penyekat menandakan bahwasanya keduanya masih berada pada tingkat birahi yng belum seimbang.
4. Andai kedua cucak hijau terlihat akur dan tenang, biarkan beberapa hari sebelum kamu mengambil penyekat yng berada di tengah-tengah sangkar. Amati terus tingkah laku keduanya sehari-hari. Andaikan kedua cucak hijau itu telah Suka tidur berdekatan dan cucak hijau jantan Suka berkicau pelan sambal menunduk-nunduk dibarengi cucak hijau betina yng Suka jongkok dan menggeleparkan sayapnya, ini pengertiannya penyekat yng berada di tengah-tengah sangkar telah boleh diambil.
5. Ambil penyekat yang dengannya Amat berhati-hati sambal kamu terus mengamati tingkah kedua cucak hijau. Hati-hati, momen ini merupakan momen paling krusial. Walaupun kedua cucak hijau telah terlihat akur dan tenang, ada kalanya satu dari sekian banyaknya cucak hijau baik jantan ataupun betina masih bernafsu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menyerang cucak hijau yng berada di dekatnya.
6. Mengantisipasi hal itu, selalu siapkan penyekat di dekat sangkar bersekat. Begitu satu dari sekian banyaknya cucak hijau menyerang yng lain, segera pasang kembali penyekat di tengah-tengah sangkar. Dan, andaikan penyerangan itu berada di satu dari sekian banyaknya bagian dari sangkar bersekat, sebaiknya ambil satu dari sekian banyaknya cucak hijau yang dengannya tangan dan tempatkan di dalam bagian sangkar bersekat yng masih kosong.
7. Andai kedua cucak hijau masih terlihat akur dan tenang di dalam satu sangkar bersekat, maka dalam beberapa jam sesudah keduanya saling menarik perhatian, umumnya akan berlangsung perkawinan.
C. Sistem Karamba
Proses menjodohkan cucak hijau selanjutnya pula bisa di lakukan yang dengannya system karamba. Sudarmanto Pembudidaya cucak hijau asal banyuwangi mengujarkan bahwasanya sejauh ini proses menjodohkan cucak hijau yang dengannya system karamba belum tidak sedikit diterapkan oleh para pembudidaya. Hal yang telah di sebutkan penyebabnya yaitu minimnya berita di kalangan pembudidaya terkait system penjodohan cucak hijau yng satu ini.
Sudarmanto pula berterus terang bahwasanya penjodohan cucak hijau yang dengannya sitem karamba yng dilakukannya berawal dari sekedar iseng-iseng dan coba-coba. Namun, sesudah benar-benar dicoba, hasil nya diluar dugaan cukup memuaskan. Dengan system penjodohan ini, cucak hijau lebih muda diredam emosinya, lantaran diajak mandi bersama yang dengannya cucak hijau lain yng berbeda jenis kelamin.
Dalam menerapkan penjodohan system karamba, antara cucak hijau jantan yang dengannya betina butuh diperkenalkan berlebi dahulu yang dengannya tatacara menggantungkan sangkar keduanya dalam jarak berdekatan. Barulah sesudah dirasa cukup mengenal, keduanya mandikan secara bersama-sama dalam karamba pada keesokan harinya sekitar pukul 07.30. jangan sekali-kali kamu mencampurkan cucak hijau jantan yang dengannya betina dalam sangkar karamba tanpa memperkenalkannya berlebi dahulu. Karena, hal yang telah di sebutkan akan membuat keduanya berkejar-kejaran dan bertengkar hebat.
Dalam kaitannya yang dengannya sangkar karamba, sangkar karamba yng dipakai mampu berbahan dasar kayu ataupun full galvanis. Dasarnya memang, tak ada perbedaan antara dua sangkar karamba yang dengannya bahan dasar berbeda. Karena, yng terpenting merupakan sangkar karamba mampu diisi air yng cukup, menjadikan membuat senang cucak hijau jantan dan betina yng dijodohkan.
Proses penjodohan cucak hijau yang dengannya sangkar karamba umumnya berlangsung cukup singkat, yaitu sesudah cucak hijau jantan dan mandi bareng dan keduanya saling menarik perhatian. Cucak hijau jantan akan berkicau merdu, sementara cucak hijau betina diam sambal mengepak-ngepakkan sayapnya. Dari sini telah mampu diketahui bahwasanya proses penjodohan cucak hijau yang dengannya system karamba berhasil di lakukan.
Yang akan di sajikan kali ini tips-tips berhasil menjodohkan cucak hijau yang dengannya system karamba:
1. Siapkan karamba yng sudah diisi air secukupnya supaya mampu dibuat mandi cucak hijau jantan dan betina. Lantas, masukkan cucak hijau jantan berlebi dahulu ke dalam karamba, tunggu beberapa tatkala hingga cucak hijau jantan selesai mandi.
2. Sesudah cucak hijau jantan selesai mandi, masukkan cucak hijau betina ke dalam karamba yang dengannya pelan agar bisa cucak hijau jantan tak terlalu kaget yang dengannya kehadiran cucak hijau betina yang telah di sebutkan.
3. Pada tatkala cucak hijau betina dimasukkan ke dalam karamba, ada dua mungkin yng berlangsung. Pertama, cucak hijau jantan akan membiarkan saja kehadiran cucak hijau betina dan mempersilahkan mandi di sampingnya. Kedua, cucak hijau jantan langsung menyerang cucak hijau betina hingga terluka. Andaikan yng berlangsung merupakan yng pertama, maka kamu beruntung. Karena, hal itu menjadi ciri bahwasanya kedua cucak hijau berjodoh. Akan tetapi, andaikan yng berlangsung merupakan yng kedua maka mampu membahayakan cucak hijau betina. Oleh lantaran itu, andaikan yng berlangsung merupakan mungkin kedua, segera semprot tubuh cucak hijau jantan mempergunakan semprotan air agar bisa emosinya menurun.
4. Amati tingkah laku kedua cucak hijau itu, apakah saling cekcok dan menyerang ataupun tak. Andaikan saling cekcok dan menyerang, hal itu menunjukan bahwasanya kedua cucak hijau belum mau dijodohkan. Oleh lantaran itu, proses menjodohkan cucak hijau yang dengannya system karamba Perlu ditunda di lain waktu. Demikian pula sebaliknya. (By: Om Shodiq Gacor)

Sumber rujukan dan gambar : http://www.budidayakenari.com/2015/11/tips-sukses-menjodohkan-cucak-hijau.html.