Type something and hit enter

By On
advertise here
Aneka macam daya Tarik yng dimiliki oleh anis merah semisal yng sudah disebutkan di atas diluar dugaan malahan menjadikan orang berlomba-lomba bagi atau bisa juga dikatakan untuk melakukan perburuan liar terhadap burung ini menjadikan populasi burung ini di alam bebas menjadi terus berkurang dari tahun ke tahun.
anis merah liar
Hal yang telah di sebutkan masih ditambah lagi yang dengannya makin menurunnya luas areal hutan ataupun daerah berpohon yng menjadi tempat asal burung ini. Tatkala ini, penurunan populasinya sekitar 15-20% per tahun. Bila dibiarkan saja, malah tak barangkali selama beberapa tahun ke depan, populasi anis merah akan Amat rendah serta burung ini akan menjadi burung yng terancam punah.
Penangkaran menjadi solusi paling bijak
Satu-satunya solusi paling bijak bagi atau bisa juga dikatakan untuk menjawab permasalahan menurunnya populasi anis merah di alam bebas semisal di atas merupakan yang dengannya menangkarkan burung ini serta menghentikan perburuan liar. Yang dengannya melakukan penangkaran, populasi anis merah di alam bebas akan tetap terjaga, karena penangkar tetap mampu mengambil sebagian anakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijual ke pasaran menjadi burung berkicau peliharaan, serta tak butuh lagi melakukan perburuan liar.
Sebagai catatan, tindakan penangkaran anis merah ini sebetulnya telah mulai dijalankan di beberapa daerah di Indonesia, cuma saja memanglah masih dijalankan oleh segelintir orang serta belum mampu memenuhi kebutuhan pasar akan bibit anakan bagi atau bisa juga dikatakan untuk dipelihara menjadikan perburuan liar burung ini masih saja berlangsung sampai-sampai kini. Akan tetapi, teknis penangkaran yng orang-orang lakukan setidaknya telah cukup punya andil serta besar pengaruhnya dalam melindungi populasi burung anis merah ini.
Malah, sebagian dari orang-orang sudah melakukan penangkaran burung ini yang dengannya serius baik di sangkar penangkaran ataupun yang dengannya sengaja mengembangbiakkannya di alam bebas semisal yng sudah di lakukan di beberapa perkebunan kopi ataupun perkebunan salak di Bali.
Bagi atau bisa juga dikatakan untuk penangkaran anis merah di perkebunan kopi ataupun perkebunan salak di daerah Bali misalnya, petani setempat yng melakukan penangkaran ikut berperan aktif dalam penyediaan cacing tanah menjadi pakan burung yang dengannya tips membuat sangkar ternak semisal sapi ataupun kambing di sekeliling areal penangkaran alam yang telah di sebutkan. Nantinya, kotoran hewan ternak yang telah di sebutkan akan disebar di sekeliling areal penangkaran yang dengannya tujuan supaya mampu mendatangkan serta menyediakan cacing tanah dalam jumlah besar menjadi pakan alami yng paling disukai anis merah.
Selain itu, tanah di sekeliling sangkar ternak pula dicangkuli yang dengannya tujuan supaya cacing-cacing yng berada di dalam tanah ataupun kelompok cacing pemakan tanah (geofagus) bisa yang dengannya gampang dimakan oleh anis merah, sekalian juga bagi atau bisa juga dikatakan untuk menaikan kegemburan tanah menjadikan pergerakan cacing tanah lebih-lebih cacing tanah dari kelompok jenis pemakan bahan organic, mampu lebih gampang mencari makan di permukaan tanah.
Sekalipun menangkarkannya di alam bebas, akan tetapi disaat musim menetas, petani mampu melakukan pemetikan ataupun pengambilan sebagian anakan (trotolan) anis merah yng ada bagi atau bisa juga dikatakan untuk lantas menjualnya ke pasaran. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk melindungi populasinya, sebagian kecil dari anakan anis merah yang telah di sebutkan dibiarkan tumbuh dewasa menjadikan mampu menjadi indukan yng baru. Yang dengannya cara-cara ini juga, petani ataupun penangkar tetap mampu memanen anakan (trotolan) anis merah, akan tetapi populasi burung ini di alam bebas tetap terjaga. (Suryo S.)

Sumber rujukan dan gambar : http://www.budidayakenari.com/2015/12/menurunnya-populasi-anis-merah.html.