Dari tampilan fisik luarnya, anis merah salah satunya burung monomorfik (bukan dimorfik). Anis merah jantan ataupun betina tak memiliki perbedaan yng terang baik warna bulu ataupun ukuran fisiknya. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk burung yng telah dewasa, bagian bulu kepala, leher, dada, serta bagian di atas perut berwarna jingga ataupun merah bata. Bagian sayap, punggung, serta ekor bagian luar berwarna hitam tidak banyak keabu-abuan. Pada bagian bahunya ataupun sayap luar bagian atasnya terdapat tidak banyak bagian bulu berwarna putih. Bagian mata serta paruhnya berwarna hitam.
Rata-rata anis merah dewasa memiliki panjang tubuh sekitar 22 cm, yang dengannya panjang bagian ekor sekitar 10 cm. bagian ekornya itu sendiri terbagi menjadi dua bagian. Ekor bagian luar berwarna hitam serta berukuran lebih panjang, sedangkan ekor bagian dalam berwarna putih serta berukuran pendek. Disaat tengah terkejut ataupun tengah berkicau, bagian ekor yang telah di sebutkan akan ditekuk ke bawah ataupun digerakkan membuka serta menutup menjadikan akan terlihat menarik.
Di mata kalangan penghobi burung kicau, anis merah dianggap menjadi burung yng mempunyai karakter unik, baik dari segi bunyi, gayanya sewaktu bernyanyi, sampai-sampai sifat-sifatnya (simak: bunyi anis merah).
Karakter unik anis merah yang telah di sebutkan antara lain:
1. Amat sensitif
Secara umum, orang menilai anis merah menjadi burung yng Amat sensitif. Tidak banyak perubahan mulai dari suasana sangkar, suhu udara, perubahan setelan pakan, melihat benda yng aneh, sampai-sampai pergantian pemilik ataupun perawat mampu membuat burung ini stress sampai-sampai mogok ataupun macet bunyi.
2. Berkicau sambal “teler”
Satu dari sekian banyaknya karakter unik yng dimiliki anis merah merupakan disaat tengah gacor ataupun tengah rajin bernyanyi, anis merah akan memamerkan suaranya sambal bergaya semisal tengah mabuk ataupun teler, yaitu yang dengannya mendoyongkan tubuhnya ke kanan dank e kiri sambal mengangkat kedua sayapnya serta menekuk lehernya ke bagian bawah, yng lantas oleh para penghobi burung kicau dikenal yang dengannya sebutan “teler”.
3. Tingkat berahi gampang naik
Rata-rata anis merah jantan dewasa mempunyai tingkat berahi yng relative cenderung gampang naik. Pemberian pakan tambahan ataupun ekstra (extra fooding) secara terlebih, penjemuran yng terlalu Suka, ataupun melihat langsung anis merah betina mampu yang dengannya cepat menaikkan tingkat berahinya.
Suka macet berkicau sehabis masa mabung
Rata-rata anis merah jantan gampang macet berkicau seusai selesai mengalami masa rontok bulu ataupun mabung, khususnya mabung pertama hingga mabung kedua ataupun disaat burung masih di bawah usia 1,5 tahun. (Suryo S.)
Sumber rujukan dan gambar : http://www.budidayakenari.com/2015/11/karakter-unik-anis-merah.html.