Problem dalan penangkaran Ciblek memanglah Amat lumrah ditemui, khususnya tatkala burung tak memperoleh perawatan yng ideal serta sebagaimana mestinya. Masalah penangkaran pun pastilah akan muncul, semisal kebugaran atau kesehatan burung yng menurun, kekurangan gizi, ataupun pun yng lain-lainnya. Disamping mengganggu keberlangsungan proses penangkaran, hal ini pula akan berimbas pada kematian yng berujung pada kerugian.
Untuk itu, pengetahuan dini akan masalah yng kerap menderita penangkaran pun Perlu segera diketahui. Hal ini demi mencegah kerugian yng lebih besar, dan melindungi supaya keberlangsungan proses penangkaran ini tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Untuk itu, pengetahuan dini akan masalah yng kerap menderita penangkaran pun Perlu segera diketahui. Hal ini demi mencegah kerugian yng lebih besar, dan melindungi supaya keberlangsungan proses penangkaran ini tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Beragam Problem Dalam Penangkaran Ciblek yng Kerap Ditemui
Di bawah ini adalah kumpulan masalah yng kerap ditemui tatkala proses penangkaran burung ini berlangsung:
1. Tidak lebih gizi
Tidak lebih gizi ataupun malnutrisi adalah kondisi dimana burung kekurangan asupan nutrisi. Umumnya, kondisi ini penyebabnya yaitu dari tak adanya perawatan yng ideal, pemberian pakan yng ideal, serta ketidaktahuan pemilik akan sumber nutrisi yng baik bagi atau bisa juga dikatakan untuk burung.
Andai kondisi ini sudah berlangsung, tindakan yng paling dianjurkan merupakan yang dengannya memberinya asupakan pakan yng mempunyai kualitas, bersih, serta pastinya bergizi. Pemberian multivitamin pun wajib diberikan, supaya burung tetap sehat serta kondisinya tetap fit.
2. Burung tak mampu berkembang biak
Beberapa problem dalam penangkaran Burung Ciblek barangkali berlangsung lantaran perawatan yng kurag ideal ataupun semacamnya. Namun hal ini tak berlaku bagi atau bisa juga dikatakan untuk masalah yng satu ini. Pasalnya, hal ini dipengaruhi oleh sukses ataupun tidaknya proses kawin.
Tatkala Kamu menjodohkan calon indukan jantan serta betina, sebaiknya cermati proses yng orang-orang lakukan. Apakah sesuai yang dengannya anjuran ataupun tak. Andai kedua burung cuma melancarkan proses pendekatan tanpa aksi yng nyata, pengertiannya orang-orang tak berjodoh. Andai tak berjodoh, tips paling baik supaya proses pengembangbiakan berjalan normal merupakan yang dengannya mengganti pasangan indukan yang dengannya yng lebih ideal, serasi, serta pastinya berjodoh.
3. Idukan yng terlalu tua
Masalah dalam penangkaran Burung Ciblek ini barangkali jarang disadari tidak sedikit orang. Namun, butuh Kamu ketahui. Produktivitas burung taklah berbeda yang dengannya mahluk hidup lain-lainnya. Tatkala Ia telah melewati masa subur, maka produktivitasnya pasti menurun. Yang dengannya kata lain, burung ini pun telah tak mampu dipakai menjadi indukan lagi.
4. Belum mempunyai birahi yng stabil lantaran masih muda
Inilah yng Perlu diwaspadai. Pemilihan indukan adalah momen yng Perlu diperhatikan yang dengannya Amat hati-hati. Jangan hingga memilih indukan yng masih muda. Hal yang telah di sebutkan pastilah berimbas pada produktivitas dan birahi yng dimilikinya.
Burung yng masih gampang biasanya belum mempunyai birahi yng stabil. Kendati mampu dipancing yang dengannya EF ataupun yng lain, mental burung belumnya siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk dijadikan indukan. Ia pasti akan stres serta shock. Untuk itu, pilihlah indukan yng berumur cukup, yakni sekitar 1 – 1,5 tahun.
Problem dalam menangkar Burung Ciblek sejatinya tak jauh berbeda yang dengannya burung pada biasanya. Solusinya pun tak jauh berbeda, cuma mempunyai beberapa perbedaan yng disesuaikan saja. Namun, ketimbang mikirin solusi bagi atau bisa juga dikatakan untuk masalah di atas, lebih baik hindari saja masalah di atas, supaya kondisi burung baik serta proses penangkaran pun lancar.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.budidayakenari.com/2016/06/masalah-dalam-penangkaran-ciblek.html.