Satu dari sekian banyaknya kebiasaan orang Indonesia dalam memberikan nama bagi atau bisa juga dikatakan untuk hewan ataupun bagi atau bisa juga dikatakan untuk benda-benda terkadang didasari ciri-ciri dari hewan ataupun benda yang telah di sebutkan. Salah satunya pula yang dengannya aneka macam jenis burung yng ada di Indonesia. Tak jarang burung-burung yang telah di sebutkan diberikan nama didasari asal daerahnya ataupun didasari ciri-ciri fisiknya.
Tatkala kita berbicara mengenai burung jalak, tentu kita Suka mendengar nama burung Jalak Kerbau yng Amat identik yang dengannya sifatnya ataupun kebiasaannya yng Suka bertengger di punggung Kerbau. Lantas kita pula pasti pernah mendengar nama Jalak Putih yng namanya diambil dari ciri-ciri fisiknya lantaran mempunyai bulu lebih banyak didominasi berwarna putih.
Tatkala kita berbicara mengenai burung jalak, tentu kita Suka mendengar nama burung Jalak Kerbau yng Amat identik yang dengannya sifatnya ataupun kebiasaannya yng Suka bertengger di punggung Kerbau. Lantas kita pula pasti pernah mendengar nama Jalak Putih yng namanya diambil dari ciri-ciri fisiknya lantaran mempunyai bulu lebih banyak didominasi berwarna putih.
Begitu pula yang dengannya Jalak Hitam. Diluar dugaan Jalak Hitam pula disebut demikian didasari warna lebih banyak didominasi bulu-bulunya. Serta nyatanya, burung Jalak Hitam tak cuma dikenal yang dengannya nama itu, melainkan pula dikenal yang dengannya nama yng lain, semisal, Burung Jalak Penyu, Burung Jalak Kerbau serta Burung Jalak Ungu. keempat nama yang telah di sebutkan merujuk pada satu burung yng percis.
Nama ilmiah burung Jalak Hitam merupakan Acridotheres Javanicus dikenal pula yang dengannya nama Jalak Kebo, Jalak Kerbau, Jalak Ungu, Jalak Perak, Jalak Emas, serta Jalak Penyu.
Ukuran burung ini sekitar 25 cm dari ujung ekor sampai-sampai ujung paruh pada burung dewasa. Hampir seluruh tubuhnya diselimuti bulu berwarna gelap mulai dari abu-abu gelap sampai-sampai bulu berwarna hitam.
Habitatnya berada di dataran rendah serta tak lebih dari 750 meter diatas permukaan laut. Burung ini Suka didapati mencari makan di permukaan tanah serta di rawa-rawa. Hidupnya tidak sedikit dihabiskan di perkampungan, sawah-sawah serta burung ini pula Suka membuat sarang di pepohonan.
Burung Jalak Hitam di Indonesia tidak sedikit didapati di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Bali, sSulawesi serta beberapa didapati pula di Pulau Kalimantan.
Perbedaan wilayah memicu perbedaan sebutan bagi atau bisa juga dikatakan untuk burung ini. Satu semisal, andaikan kita pergi ke Jawa Barat orang Sunda Suka menyebutnya yang dengannya sebutan 'Kerak'. Sedangkan di daerah Jawa semisal Jawa Sedang serta Jawa Timur orang tidak sedikit menyebutnya yang dengannya sebutan Jalak Kaleng. Sebutan yang telah di sebutkan hadir lantaran bunyi burung ini yng memanglah tidak banyak cempreng layaknya sebuah kaleng.
Kelebihan Jalak Hitam
Meskipun dasarnya memang burung ini tak terlalu susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk didapati serta populasinya masih cukup tidak sedikit menjadikan harganya tergolong murah cuma Rp. 75.000 bagi atau bisa juga dikatakan untuk sepasang anakan. Meski demikian, burung ini mempunyai beberapa keunggulan semisal, rajin bersuara, andaikan dilatih sejak kecil malah beberapa jenis burung Jalak Hitam mampu menirukan bunyi kita-kita. Kemampuan yang telah di sebutkan tak jauh berbeda yang dengannya Burung Beo.
Tatacara Merawat Jalak Hitam
Supaya burung tetap sehat serta rajin berbunyi. Sehari-hari Perlu dibersihkan yang dengannya tatacara memandikannya. Kamu mampu membandingkannya yang dengannya metode semprot ataupun menyediakan tempat mandi khusus di kandangnya.
Di tempat asli aslinya ataupun di alam liar, burung ini Suka tinggal di tempat-tempat yng dekat yang dengannya sumber air. Menjadikan, tatkala berada di sangkar ataupun di sangkar, kamu pula Perlu meletakkan tempat air disana.
Makanan utama burung ini merupakan buah-buahan, binatang-binatang kecil serta biji-bijian. Jalak Hitam yng dipelihara oleh para peternak umumnya telah dilatih makan voer menjadi makanan utama.
Sesudah dimandikan, burung Perlu dijemur sampai-sampai kering ataupun tidak lebih lebih selama 1 jam.
Andaikan burung telah terbiasa makan voer, maka sebaiknya makanan ekstra (EF) semisal buah-buahan ataupun binatang-binatang kecil salah satunya pula jangkrik diberikan tak terlalu Suka serta tak terlalu tidak sedikit.
Sumber rujukan dan gambar : http://www.budidayakenari.com/2015/11/jalak-hitam.html.