Type something and hit enter

By On
advertise here
Mengapa burung Murai batu yng Kamu tangkar sepertinya tak jodoh-jodoh walau telah dicampur begitu lama? Serta kenapa tidak kunjung bertelur, beranak pinak, coba simak goresan pena ini, yng saya kumpulkan dari tulisan atau artikel bagaimana kunci rahasianya tatacara berhasil ternak jenis burung yng satu ini.
Rahasia Sukses Cara Ternak Burung Murai Batu
Rahasia Sukses Cara Ternak Burung Murai Batu
www.bandarkicau.blogspot.com
Pertama-tama butuh diketahui, bahwasanya kunci utama menangkarkan burung merupakan bagaimana menyamakan waktu birahi antara jantan serta betina. Ramai sekali calon penangkar yng putus asa lantaran telah dua-tiga malah barangkali enam tahun burung tangkarannya tak pernah mau bertelor, ataupun kalaupun bertelor tak berisi sperma jantannya (kosong), ataupun kalaupun telornya isi, tidak mau mengeram/sarang dieker-eker lagi (telor jatuh, pecah berantakan) serta sebagainya. Intinya: burung yng ditangkar tak pernah berproduksi.
Penyebab utama dari seluruh itu merupakan masa birahi antara jantan serta betina tak bersamaan saatnya. Butuh diketahui, burung betina mengalami masa birahi secara rutin setiap bulan (selalu datang masa subur setiap bulannya), sementara bagi atau bisa juga dikatakan untuk pejantan belum tentu datang percis semisal betina. Suatu disaat, mampu jadi pejantannya birahi, akan tetapi betinanya pas tak, serta sebaliknya.
Ciri burung birahi merupakan proaktif, bunyi terus-menerus, serta selalu bergerak lincah kesana-kemari. Lantaran agresifnya itu, dia Suka mengejar-ngejar burung lain (jantan ngejar-ngejar betina serta sebaliknya). Andai masa birahi pejantan serta betina tak bersamaan, maka hal ini memicu aneka macam hal.
Pertama, telor kosong. Itu penyebabnya yaitu pejantan tak mengawini betinanya, pada tatkala betina memasuki masa subur. Kalaupun betinanya mengeram, ya sia-sia, tak akan menetas.
Kedua, sarang/telor berantakan. Ini dikarenakan masa birahi datang terlalu cepat. Semisalnya betina tengah mengeram serta birahinya datang, ataupun pun sebaliknya, yaitu pejantannya birahi pada tatkala betina mengeram, mampu dipastikan yng tengah birahi itu mengaduk-aduk sarang. Sebenarnya, dia tak bermaksud merusak telor ataupun sarang, akan tetapi itulah sifat alamiah burung disaat birahi, dia berupaya menyusun sarang. Nah lantaran burung punya kebiasaan bersarang pada tempat yng percis, yah mampu dibayangkan akibatnya: dia mengobrak-abrik sarang yng tengah ada telornya tidak peduli itu telor orang-orang sendiri.
Ketiga, pejantan serta betina tak akur. Bila masa birahi betina datang disaat pejantan “adem ayem” saja, maka dipastikan si betina mengejar-ngejar si jantan. Lantaran tak birahi, si jantan terus menghindar serta pada tatkala yng percis si betina “naik darah” serta terus-menerus mengejar. Andai si pejantan bermental tidak jelek alias bagus, dia akan menyerang balik si betina bukan yang dengannya maksud melayani haus seks si betina, akan tetapi benar-benar membalas patukan-patukan si betina, serta keduanya pun duel. Yng kalah mampu dipastikan terkapar megap-megap di pojok sangkar. Begitu pula sebaliknya, andai si jantan birahi pada tatkala si betina “datang bulan” (atau juga tak subur ) misalnya, mampu dipastikan si betina selalu menghindar serta bisa-bisa membuat si jantan meradang serta benar-benar menyerang si betina yang dengannya maksud menyakiti.
Kalau si betinanya membalas, yah akibatnya percis semisal yng saya sebutkan di atas.
Kalau jantan serta betina pernah bertempur habis-habisan yang dengannya tujuan saling menyakiti semisal itu, maka mampu dipastikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk masa berbulan-bulan, malah barangkali bertahun-tahun, keduanya tak akan memasuki masa birahi bersamaan.
Sebabnya simpel, di antaranya (yng kalah duel) akan stres berkepanjangan. Stres burung yang dengannya penyebab burung lain yng masih dalam satu sangkar, memerlukan waktu lama bagi atau bisa juga dikatakan untuk penyembuhannya apalagi andai burung itu tetap dicampur dalam satu sangkar.
Dalam konteks menyamakan masa birahi ini, penting dibahas masalah perlunya burung mau diberi jangkrik langsung dari tangan (mau nyambar begitu didekatkan jangkrik di depan sangkar). Kunci utama membangkitkan birahi burung merupakan dari makanan berprotein tinggi. Akan tetapi demikian, Kamu tak mampu memberikan protein sebanyak-banyaknya kepada sepasang burung langsung bruk… begitu saja. Kenapa?
Nah dalam konteks ini dia kita Perlu mengatur pemberian jangkrik langsung dari tangan kita kepada masing-masing burung. Taruhlah pada pagi hari tatkala kita memberikan jangkrik burung kebetulan jangkrik pertama serta kedua disambar si betina, maka bagi atau bisa juga dikatakan untuk lima jangkrik berikut Perlu bagi atau bisa juga dikatakan untuk si jantan seluruh. Tatacaranya, begitu si betina akan menyambar jangkrik di tangan kita, kita tarik tangan menjauh sangkar, akan tetapi begitu si jantan yng menyambar, langsung kita berikan…begitu seterusnya hingga lima jangkrik yang terakhir dimakan seluruh oleh si jantan. Tidak peduli mana yng menyambar jangkrik, yng terperinci kita Perlu mengatur porsi jangkrik pembangkit birahi burung.
Ini sepertinya hal yng simpel ya, akan tetapi ini dia kunci berhasil menyamakan bangkitnya birahi jantan-betina. Nah begitu birahi orang-orang bangkit bersamaan, orang-orang akan berkicau bersahut-sahutan, bercumbu (saling mematuk lembut atau juga bermesraan), membuat sarang bersama, kawin serta si betina bertelor.
Langkah selanjutnya seusai betinanya mengeram maka kamu menyetop percis sekali pemberian jangkrik (ataupun apapun makanan berprotein tinggi) kepada keduanya. Kira-kira dua hari sebelum masa mengeram berakhir (12 hari) sejak mengeram hari pertama, barulah kedua pasangan itu diberikan jangkrik kembali, yang dengannya porsi yng berbandingannya percis semisal yang telah di sebutkan diatas. Yang dengannya treatment semisal itu, maka dipastikan pasangan burung kamu akan harmonis dalam mengarungi bahtera rumah tangganya. Mudah-mudahan berhasil.

About ALAMSYAH SHARIF

This is a short description in the author block about the author. You suting it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

Sumber rujukan dan gambar : http://bandarkicau.blogspot.com/2015/07/rahasia-sukses-cara-ternak-burung-murai.html.