Memilih calon indukan burung cucak jenggot yang tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan bukanlah perkara gampang. Karena, secara umum, burung ini memiliki tanda khas yang hamper percis, baik warna bulu ataupun jambulnya. Namun, kamu tak butuh khawatir menyikapi hal ini (lihat pula: pakan cucak jenggot).
Yang akan di sajikan kali ini diberikan bimbingan terkait tatacara memilih calon indukan cucak jenggot yang tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan (lihat pula: ternak cucak jenggot).
Yang akan di sajikan kali ini diberikan bimbingan terkait tatacara memilih calon indukan cucak jenggot yang tidak jelek alias bagus bagi atau bisa juga dikatakan untuk dibudidayakan (lihat pula: ternak cucak jenggot).
1. Berasal dari trah juara
Sebutan trah juara mengacu pada keturunan juara lomba, baik tingkat local ataupun tingkat nasional. Sebutan ini Suka dipakai oleh para penghobi serta pembudidaya cucak jenggot bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengangkat pusat budi dayanya. Orang-orang mempergunakan sebutan yang telah di sebutkan tak main-main, lantaran menyangkut kualitas dari cucak jenggot yang diperoleh. Cucak jenggot yang berasal dari trah juara pasti mempunyai kualitas yang tidak jelek alias bagus, menuruni indukannya. Selain itu, harganya pula jauh lebih tinggi daripada cucak jenggot yang yang tak berasal dari trah juara.
2. Bersifat jinak
Cucak jenggot yang bersifat jinak pasti mempunyai kemampuan mengikuti keadaan tinggi andai dipindah ke dalam sangkar budi daya. Selain itu, cucak jenggot semisal ini pula tak gampang stress, menjadikan terhindar dari macam-macam jenis penyakit rawan yang diakibatkan stress. Berbeda yang dengannya cucak jenggot hasil hasil tangkapan dari hutan yang bersifat tak jinak. Cucak jenggot semisal ini akan susah bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengikuti keadaan di dalam sangkar budi daya, menjadikan stress serta sakit.
Dalam budi daya cucak jenggot, kemampuan dalam mengikuti keadaan di dalam sangkar Amat dibutuhkan. Hal ini lebih-lebih berhubungan yang dengannya proses penjodohan. Andai cucak jenggot bersifat Amat jinak, maka makin gampang dalam proses penjodohan. Sebaliknya, andai cucak jenggot bersifat tak jinak, makin susah dalam proses penjodohan. Oleh lantaran itu, dalam memilih calon indukan cucak jenggot yang akan dibudidayakan, sebaiknya kamu memilih yang bersifat jinak.
3. Mengutamakan cucak jenggot dewasa
Kematangan cucak jenggot ditunjukkan disaat menginjak umur 10 hingga 14 bulan. Akan tetapi, pada tahap itu, tingkat birahinya masih dalam tahap labil dan kedewasaannya belum begitu terlihat. Yang dengannya kata lain, cucak jenggot masih mempunyai tingkat birahi yang cepat berganti, kadang cepat naik serta cepat turun. Begitu pula disaat didekatkan yang dengannya lawan jenis, mentalnya masih belum merespon yang dengannya baik.
Cucak jenggot mulai menunjukan kedewasaannya disaat menginjak umur 1,8 tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk pejantan, serta 1 tahun bagi atau bisa juga dikatakan untuk betina. Para pembudidaya cucak jenggot yang telah berpengalaman meyakini bahwasanya pada tahap itu cucak jenggot telah bisa atau mampu mengendalikan diri dalam bereproduksi, menjadikan proses reproduksi bisa berjalan yang dengannya lancer. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk itu, dalam memilih calon indukan cucak jenggot yang akan dibudidayakan, sebaiknya kamu mengutamakan yang telah dewasa.
4. Memastikan cucak jenggot dalam kondisi sehat serta lincah
Kamu pula Perlu memastikan bahwasanya cucak jenggot dalam kondisi yang sehat. Dalam artian, tak terjangkit suatu penyakit rawan, baik yang menular ataupun yang tak. Ya, syarat utama calon indukan cucak jenggot yang akan dibudidayakan haruslah dalam kondisi sehat. Karena, cuma yang dengannya kondisi sehat ini, prosespenjodohan serta reproduksi cucak jenggot bisa berlangsung yang dengannya cepat.
Selain itu, cucak jenggot pula Perlu lincah ataupun terlihat gesit dalam gerakannya. Cucak jenggot yang berada dalam kondisi sehat dan lincah bisa memberikan jaminan kelancaran dalam proses reproduksinya. Jarang sekali didapati cucak jenggot yang sakit mampu bereproduksi yang dengannya baik.
5. Mempunyai kelengkapan anggota tubuh ataupun tak cacat fisik
Proses budi daya cucak jenggot pada biasanya mempergunakan system berpasangan di dalam sangkar model minimalis. Sangkar model ini menuntut kamu bagi atau bisa juga dikatakan untuk membudidayakan cucak jenggot yang mempunyai kelengkapan anggota tubuh (tak cacat fisik) serta fungsinya secara normal. Mengingat bahwasanya roses reproduksi dimulai dari penjodohan, perkawinan, bertelur, sampai-sampai membesarkan anak, maka cucak jenggot diharapkan mampu melakukan serangkaian proses reprodduksi itu secara sempurna yang dengannya mempergunakan serta memanfaatkan kelengkapan anggota tubuhnya. (Shodiq:2014)
Sumber rujukan dan gambar : http://www.budidayakenari.com/2015/09/indukan-cucak-jenggot.html.